Jumat, 17 April 2009

RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKAR


RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKAR
BY NINK

Hal yang penting dalam penanganan luka bakar adalah resusitasi cairan pada 48 jam pertama, terutama pada pasien dengan luka bakar yang luas. Pemantauan ketat perlu dilakukan pada pasien ini apalagi bila hal ini terjadi pada pasien lansia atau anak-anak.
Pemberian resusitasi cairan mempunyai tujuan untuk menormalkan kembali curah jantung. Dimana pemberian resusitasi cairan ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, tetapi ada rumus tertentu. Agar efek samping resusitasi cairan tidak terjadi diantaranya oedema pulmo.
Resusitasi cairan yang adekuat dapat dilakukan berdasarkan hasil pengkajian terhadap
status keadaan umum pasien
respon hemodinamik
tingkat kesadaran pasien
haluaran urine

RUMUS –RUMUS PEMBERIAN RESUSITASI CAIRAN YANG SERING DIGUNAKAN:
Rumus EVANS : dalam 24 jam pertama diberikan elektrolit : saline normal 1 ml/kgBB/%luka bakar, koloid : 1 ml/kg BB/% luka bakar, glukosa dalam air 2000 ml. dan untuk 24 jam kedua diberikan elektrolit : saline normal setengah dari kebutuhan 24 jam pertama, koloid : setengah dari kebutuhan 24 jam pertama, glukosa dalam air 2000 ml
Rumus BROOKE : dalam 24 jam pertama diberikan elektrolit : Ringer lactat1,5 ml/kgBB/%luka bakar, koloid : 0,5 ml/kg BB/% luka bakar, glukosa dalam air 2000 ml. dan untuk 24 jam kedua diberikan elektrolit : setengah sampai tiga perempat dari kebutuhan 24 jam pertama, koloid : setengah sampai tiga perempat dari kebutuhan 24 jam pertama, glukosa dalam air 2000 ml
Rumus PARKLAND : Dalam 24 jam pertama diberikan elektrolit berupa Ringer lacktat 4 ml/Kg BB/% luas Luka Bakar Dan 24 jam kedua diberikan koloid sebanyak 20-60 % dari volume plasma yang dihitung

(Buku sumber : Hudak & Gallo : Keperawatan Kiritis: Pendekatan Holistik, ed. 6. EGC, 1996)

0 komentar:

About This Blog

About This Blog

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP